Senin, 18 Juni 2012

Pengumpulan Data, Jenis Data dan Variabel Data


Pengumpulan Data, Jenis Data dan Variabel Data

 

A. Pengertian Pengumpulan Data

            Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian. Mengumpulkan data memang pekerjaan yang melelahkah dan kadang-kadang sulit. Contohnya jika pengumpul data melakukan sedikit kesalahan sikap dan interview misalnya, akan mempengaruhi data yang diberikan oleh responden. Kesimpulannya dapat salah. Maka mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang penting dalam meneliti.

B. Jenis Metode Pengumpulan Data
            Jenis metode pengumpulan data adalah sebagai berikut:

KUESIONER
            Data yang diungkap dalam penelitian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: fakta, pendapat, dan kemampuan. Untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, digunakan tes. Perlu kita pahami bahwa yang dapat dikenai tes bukan hanya manusia. Mesin mobil jika akan diketahui masih baik atau tidak, data kemampuannya seberapa, juga dites dengan alat tertentu. Untuk manusia, instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi.

            Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan kuesioner sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner atau angket memang mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpul data. Memang kuesioner baik, asal cara dan pengadaannya mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam penelitian. Sebelum kuesioner disusun, maka harus dilalui prosedur.

a.Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.
b.Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.
c.Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
d.Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.

            Penentuan sampel sebagai responden kuesioner perlu mendapat perhatian pula. Apabila salah menentukan sampel, informasi yang kita butuhkan barangkali tidak kita peroleh secara maksimal. Kita ambil contoh, kita ingin mengetahui daya tarik orang terhadap kuesioner. Maka kita mengirimkan ribuan kuesioner kepada responden secara acak melalui buku telepon dan meminta mereka untuk mengembalikan lewat pos berlangganan, jadi responden tidak perlu membeli perangko. Hasilnya dapat ditebak, yaitu bahwa semua responden akan suka dengan kuesioner. Mengapa? Tentu saja, responden yang tidak suka dengan kuesioner akan membuang kuesioner ke tempat sampah atau dijadikan bungkus kacang.

            Angket anonim memang ada kebaikannya karena responden bebas mengemukakan pendapat. Akan tetapi penggunaan angket anonim mempunyai beberapa kelemahan pula.

            Sukar ditelusuri apabila ada kekurangan pengisian yang disebabkan karena responden kurang memahami maksud item.
Tidak mungkin mengadakan analisis lebih lanjut apabila peneliti ingin memecah kelompok berdasarkan karakteristik yang diperlukan.

            Berbagai penelitian memberikan gambaran hasil bahwa tidak ada perbedaan ketelitian jawaban yang diberikan oleh orang dewasa, baik yang anonim maupun yang bernama. Faktor-faktor yang mempengaruhi perlu tidaknya angket diberi nama adalah :

            Tingkat kematangan responden.
Tingkat subjektivitas item yang menyebabkan responden enggan memberikan jawaban (misalnya gaji untuk pria dan umur untuk wanita).
Kemungkinan tentang banyaknya angket.
Prosedur (teknik) yang akan diambil pada waktu menganalisis data.

            Salah satu kelemahan metode angket adalah bahwa angketnya sukar kembali. Apabila demikian keadaannya maka peneliti sebaiknya mengirim surat kepada responden yang isinya seolah-olah yakin bahwa sebenarnya angketnya akan diisi tetapi belum mempunyai waktu. Surat yang dikirim itu hanya sekadar mengingatkan.


WAWANCARA
            Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data, dengan metode interview peneliti harus memikirkan tentang pelaksanaannya. Memberikan angket kepada responden dan menghendaki jawaban tertulis, lebih mudah jika dibandingkan dengan mengorek jawaban responden dengan bertatap muka.

            Sikap pada waktu datang, sikap duduk, kecerahan wajah, tutur kata, keramahan, kesabaran serta keseluruhan penampilan, akan sangat berpengaruh terhadap isi jawaban responden yang diterima oleh peneliti. Oleh sebab itu, maka perlu adanya latihan yang intensif bagi calon interviewer (penginterview).

Agar tidak ada pokok-pokok yang tertinggi.
Agar pencatatannya lebih cepat.

Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara :

            Pedoman wawasan tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. Jenis interviu ini cocok untuk penilaian khusus.
            Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda Ö (check) pada nomor yang sesuai.

            Pedoman wawancara yang banyak digunakan adalah bentuk “semi structured”. Dalam hal ini maka mula-mula interviewer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.

            Sebagai contoh misalnya kita akan menyelidiki pengetahuan dan pendapat mahasiswa tentang perguruan tinggi di mana mereka kuliah. Pertama-tama mereka kita tanya tentang tahun berapa masuk, sekarang di tingkat berapa, mengambil mata kuliah apa saja, ekstra kurikuler apa yang diikuti dan sebagainya, kemudian diikuti dengan pertanyaan, antara lain sebagai berikut :

a.Pada tahun Saudara masuk, jurusan apa saja yang ada?
b.Apakah Saudara lancar menaiki jenjang dari tahun ke tahun?
c.Bagaimana sistem penentuan tingkat/sistem kenaikan tingkat?
d.Apakah program studi yang diberikan cocok dengan keperluan Saudara jika sudah lulus?



OBSERVASI
            Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekadar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat. Misalnya kita memperhatikan reaksi penonton televisi itu, bukan hanya mencatat bagaimana reaksi itu, dan berapa kali muncul, tetapi juga menilai, reaksi tersebut sangat, kurang, atau tidak sesuai dengan yang kita kehendaki.

            Sebagai contoh dapat dikemukakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui proses belajar-mengajar di kelas. Variabel yang akan diungkap didaftar, kemudian di tally kemunculannya, dan jika perlu kualitas kejadian itu dijabarkan lebih lanjut.


DOKUMENTASI
            Tidak kalah penting dari metode-metode lain, adalah metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.

            Dalam menggunakan metode dokumentasi ini peneliti memegang check-list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/muncul variabel yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda check atau tally di tempat yang sesuai. Untuk mencatat hal-hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar variabel peneliti dapat menggunakan kalimat bebas.


C. Variabel Data
Secara Umum
Variabel :
è Suatu informasi tertentu yang nilainya tidak tetap
è Contoh : IPK, Berat Badan, Kecepatan Akses Data, Kondisi Badan dll
Data :
è Nilai tertentu dari suatu variabel
è Contoh : IPK=3.24, Berat Badan=76 kg, Kecepatan Akses Data = 56 bps
Kondisi Badan=Sehat dll
Variabel Penelitian :
• Segala sesuatu yang menjadi obyek penelitian dan bersifat spesifik
• Faktor-2 yang berperanan dalam peristiwa/gejala yang akan diteliti

Kegunaan Variabel Penelitian :
• Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
• Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
• Untuk pengujian hipotesis

Variabel Penelitian Yang Baik :
• Relevan dengan tujuan penelitian
• Dapat diamati dan dapat diukur
Dalam suatu penelitian, variebel perlu diidentifikasi, diklasifikasi
dan didefinisikan secara operasional dengan jelas dan tegas agar
tidak menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan
data serta dalam pengujian hipotesis


Identifikasi Variabel Penelitian :
• Untuk mendata variabel-variabel yang ada dalam penelitian
• Untuk menetapkan variabel-variabel utama yang akan dibahas
Contoh :
Suatu penelitian untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi konsumen untuk membeli Sepeda Motor “Honda”
Variabel penelitian yang berpengaruh ditetapkan, misalnya :
• Selera Konsumen
• Tingkat Pendapatan Konsumen
• Kualitas Sepeda Motor Honda
• Harga Beli dan Harga Jual

Klasifikasi Variabel Penelitian :
• Untuk menentukan jenis variabel
• Untuk menentukan alat dan metode pengumpulan data

Jenis Klasifikasi Variabel dan Data Penelitian :
1. Menurut Skala Pengukurannya
Variabel Data Keterangan
• Nominal : Jenis Kelamin Pria, Wanita Tidak ada tingkatan/jenjang
• Ordinal : Juara I, II, III Terdapat tingkatan/jenjang
• Interval : Suhu Ruangan 5oC– 10oC Tidak mengenal nilai mutlak
• Rasio : Berat Badan 76 kg Mengenal nilai mutlak
2. Menurut Sifat Fisik
Variabel Data Keterangan
• Kualitatif : Selera Suka, Tidak Suka Bukan Angka
• Kuantitatif : Harga Rp. 1.750.000,- Angka
3. Menurut Cara Pengukurannya
• Diskrit : Jumlah anak 3 orang Dari pencacahan
• Kontinu : Luas Ruangan 102,34 m2 Dari pengukuran
4. Menurut Cara Pengumpulan
• Primer : Jumlah komputer yang rusak di Lab. Secara langsung
(pendataan langsung di lab. Komputer)
• Sekunder : Jumlah penduduk Semarang thn 1990 Tidak langsung
(dokumentasi data di Kantor BPS)

5. Menurut Sumber Data
Variabel Data Keterangan
• Intern : Mahasiswa mendata jumlah mahasiswa Di dalam lembaga
aktif di kampusnya
• Ekstern : Mahasiswa mengumpulkan data tentang Dari luar lembaga
jumlah penduduk dari dokumen di BPS
Definisi Operasional Variabel Penelitian :
• Untuk mendefinisikan secara jelas dan tegas arti dari variabel tersebut
• Untuk memberikan persepsi yang sama sehingga tidak terdapat arti yang bias
Contoh :
• Penghasilan Karyawan adalah pendapatan yang diterima oleh karyawan dari
komponen gaji tetap ditambah upah lain yang berlaku di Perusahaan
• Prestasi Akademik Mahasiswa adalah ukuran keberhasilan studi
mahasiswa yang dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa

Pengertian, Karakteristik dan Langkah - Langkah Metode Ilmiah

Pengertian, Karakteristik dan Langkah - Langkah Metode Ilmiah

Pengertian Metode Ilmiah

     Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Karakterisasi

     Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Proses pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi. Pengukuran dalam karya ilmiah biasanya juga disertai dengan estimasi ketidakpastian hasil pengukuran tersebut. Ketidakpastian tersebut sering diestimasikan dengan melakukan pengukuran berulang atas kuantitas yang diukur

Langkah-langkah

yang ditempuh dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Perumusan masalah
Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya. Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada di pantai dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan, mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak?
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai berikut :
a. Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.
b. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok permasalahan.
c. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat diukur.

2. Perumusan hipotesis
     Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah. Ileh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis yang sudah kita buat

3. Perancangan penelitian
    Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.
Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.
Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat)
b. Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur (dipengaruhi oleh variabel bebas)
c. Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.

4. Pelaksanaan penelitian
    Langkah langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian. Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan dengan baik.
b. Pelaksanaan
1. Pengumpulan/pengambilan data
a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.
b) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.
2. Pengolahan data, setelah data-data yang kita perlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang kita peroleh dapat ditulis atau kita nyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram.
3. Menarik kesimpulan, setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi penelitian.

5. Pelaporan penelitian
Sistematika penyusunan laporan penelitian
a. Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil penelitian dan berisi tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis
b. Telaah kepustakaan/kajian teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi tentang hasil telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
c. Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari persiapan, pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian berisi tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi dan sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian.
d. Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk grafik, tabel , atau diagram.
e. Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban terhadp hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihak lain, yaitu pembaca dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.

http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
http://anggaariyanto.blogspot.com

Proposal penelitian ilmiah

PROPOSAL PENELITIAN ILMIAH

1.JUDUL PENELITIAN
    PEMBUATAN APLIKASI REMOTE DESKTOP DAN MESSAGING DALAM SUATU JARINGAN INTRANET.

2.PENDAHULUAN
   Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari informasi dan data bagaikan sebuah nafas yang selalu dibutuhkan setiap waktu, ketika alat transfer informasi dan data seperti internet belum ditemukan pertukaran informasi memakan waktu yang cukup lama dan membutuhkan proses yang panjang, akan tetapi berbeda dengan sekarang yang mana teknologi internet bagaikan pembantu kita yang mana setiap saat kita butuhkan untuk membantu aktivitas kita dalam kehidupan sehari-hari baik itu berupa messaging ataupun website untuk mengetahui apa saja yang terjadi diseluruh belahan dunia tidak hanya itu kecepatan pertukaran informasi dan datapun bisa dilakukan dalam kurun waktu yang cepat.
Dalam sebuah jaringan intranet seperti LAN (Local Area Network) yang digunakan dalam perusahaan ataupun Warnet pertukaran data sangat penting terutama ketika client membutuhkan file yang terdapat dalam server dan menanyakan beberapa pertanyaan kepada server ketika terjadi kesalahan dalam komputer sehingga dibutuhkannya messaging dan transfer data antara client dan server agar kesalahan cepat diselesaikan, selain itu jika server ingin mematikan computer client yang masih aktif server tidak harus mengecek satu- persatu komputer mana yang masih dalam keadaan menyala cukup mengetahuinya melalui server dan langsung menshutdownnya. Hal inilah yang mendorong penulis untuk membuat penelitian ilmiah yang berjudul “PEMBUATAN  APLIKASI  REMOTE DESKTOP DAN MESSAGING DALAM SUATU JARINGAN INTRANET”. 
  
 
Batasan Masalah
Pada penulisan ilmiah ini,  penulis membuat sebuah fasilitas berupa chat/messaging yang mana merupakan alat komunikasi antara client dan server jika ada sesuatu yang di tanyakan oleh client, selain itu terdapat juga transfer file, ketika client membutuhkan file dari server, server langsung bisa mengirimnya melalui messaging, yang mana harus memiliki koneksi dengan server langsung dan selain itu server memiliki fasilitas berupa remote desktop yang berisikan shutdown, restart dan log off  tanpa perlu mendatangi komputer client lalu menshutdownnya selain itu semua hak akses aplikasi sepenuhnya milik client. Aplikasi ini memudahkan client dan server dalam pertukaran data dan informasi sehingga tidak perlu mendatangi server langsung untuk menanyakan sesuatu yang melibatkan client dan server, selain itu memudahkan server untuk mematikan komputer jika sewaktu-waktu masih ada komputer yang masih dalam keadaan menyala dan memudahkan dalam recovery data melalui server. Pembuatan aplikasi menggunakan bahasa pemograman C# serta editor Microsoft Visual C# 2008 ExpressEdition . 

Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memudahkan client dan server dalam pertukaran  informasi baik itu messaging ataupun transfer file dan memudahkan server meremote client desktop. 

Metode Penelitian
Beberapa metode yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah:
1.Pengumpulan data
Untuk  mengumpulkan  informasi  mengenai  penyakit  infeksi, gejala, dan cara  penaggulangannya penulis  melakukan studi ke pustakaan dimana sumber diambil dari buku-buku dan artikel yang berkaitan.
2.Analisa danPerancangan
Menganalisis dan merancang suatu aplikasi remote desktop dan messagging dengan menggunakan bahasa pemograman C# melalui Microsoft Visual C# 2008 ExpressEdition. Analisis terdiri dari analisis masalah, analisis metode dam analisis kebutuhan sistem dari aplikasi yang akan dibuat. Perancangan meliputi perancangan system dan perancangan user interface.
3.Implementasi
Pada tahap implementasi aplikasi akan di uji coba untuk mengetahui apakah aplikasiyang dibuat telah mencapai tujuan yang diinginkan.

Sistematika Penulisan

            Penjelasan setiap bab dari penulisan ilmiah ini akan dijelaskan sebagai berikut.
Bab 1.PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang penulisan ilmiah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan serta sistematika penulisan yang digunakan.

Bab 2. LANDASAN TEORI
Menjelaskan tentang teori-teori yang dipakai penulis dalam pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis web untuk mendiagnosis penyakit infeksi secara dini yang meliputi: pengetian penyakit infeksi yang berisi penjalasan mengenai bakteri,virus dan jamur, gejala pada penyakit infeksi, penularan penyakit infeksi dan cara menaggulangi penyakit infeksi.
Bab 3.PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Menjelaskan mengenai perancangan dan implementasi dalam pembuatan aplikasiremote desktop dan messaging dengan menggunakan bahasa pemograman C#melalui Microsoft Visual C# 2008 Express Edition.
Bab 4.PENUTUP
 Berisi kesimpulan dan saran dari pembuatan aplikasi remote desktop dan messaging untuk memudahkan pertukaran informasi antara client dan server.